SOSOK PEMBELAJAR YANG SENANG BERMIMPI

11 September 2007

Mengatasi Rasa Minder

Awal mula yang mendasari tulisan ini dimulai dari sebuah pertanyaan mahasiswa baru yang kebetulan bertemu pada suatu momen. Dia menceritakan kalau dia sering merasa minder, bila bertemu orang baru dan di lingkungan baru. Ceritanya ditutup dengan pertanyaan bagamana cara mengatasi rasa minder ? Pertanyaan yang simpel tapi tidak mudah untuk dijawab.

Sebagai mahasiswa yang lebih senior tentunya saya jawab donk pertanyaan tersebut (biar kelihatan seniornya he2), hal itu karena saya ingin membantu permasalahan dia. Waktu itu saya jawab dengan menggunakan pendekatan yang diajarkan oleh salah satu guru imajiner saya yaitu Steven R. Covey dengan mengatakan bahwa rasa minder bila ketemu orang baru itu muncul karena persepsi kita yang salah, karena urutannya, dari persepsi akan menghasilkan cara pandang kita dan dengan cara pandang kita akan mempengaruhi perilaku kita. Jadi dari hasil analisis saya sementara mahasiswa baru tersebut mempunyai kesalahan dalam melakukan persepsi yaitu melakukan penilaian atas pergambaran sebuah objek dengan melakukan asosiasi yang salah terhadap objek tersebut. Jelas dengan kelirunya kita terhadap suatu persepsi, maka akan mempengaruhi cara pandang kita, dan lebih lanjut lagi akan mempengaruhi prilaku kita.

Rasa minder yang tervisualisasikan dari prilakunya individu merupakan repsensentasi dari persepsi dan cara pandang yang salah terhadap objeknya.Saya berharap jawaban tersebut bisa cukup memberikan gambaran untuk bisa mengatasi masalah tersebut. Walaupun secara pribadi juga saya tidak puas dengan jawaban saya pribadi. Hal ini yang membuat saya terus berpikir untuk bisa menemukan akar permasalahannya sehingga bisa menemukan solusinya. Proses pemikiran tersebut sampai menemukan sebuah penjelasan yang lain dengan di atas, rasa inferior atau rendah diri muncul pada pribadi yang tidak mempunyai konsep diri yang bagus. Menurut Adi W Gunawan, konsep diri terdiri dari beberapa komponen yaitu diri ideal, cermin diri, dan harga diri.

Diri ideal akan menunjukan siapa sebenarnya sosok ideal yang ada dalam kehidupan kita. Sosok ideal bisa di visualisasikan sebagai sosok yang paling dikagumi. Sebagai contoh kita bisa mengadopsi tokoh ideal pahlawan, tokoh terkemuka, artis, pengusaha atau bahkan sosok yang imajiner.

Cermin diri merupakan gambaran penilaian kita terhadap diri kita sendiri. Ini terkait dengan bagaimana kita mampu mengenal diri sendiri. Pengenalan diri sangat penting untuk mengukur sejauh mana posisi kita berada untuk mencapai posisi yang diinginkan (diri ideal).

Harga diri merupakan gambaran tentang sejauh mana kondisi kita yang sekarang (cermin diri), lalu dibandingkan dengan suatu kondisi yang ingin kita capai suatu saat nanti (diri ideal). Perbandingan diantara keduanya itulah nilai harga diri kita. Semakin sedikit perbedaan antara diri ideal dengan cermin diri, maka harga diri seseorang akan semakin baik, begitu pula sebaliknya.

Ketiga komponen inilah yang penting dalam konsep diri, kalau ketiga komponen ini baik maka konsep dirinya juga baik. Untuk menuju ke sana tentunya dibutuhkan sebuah proses yang tidak sebentar. Hal itu juga harus ditambah dengan penanaman nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang benar dan harus kita pegang. Sehingga dengan dengan adanya sebuah nilai-nilai yang dianut maka akan membuat anda menjadi sosok dan pribadi yang kuat. Akhirnya kalaupun ada virus mental (rasa minder) yang akan menyerang, maka anda sudah siap dengan anti virusnya yaitu konsep diri yang kuat dan penanaman nilai-nilai yang mengakar dalam diri. SALAM SUKSES!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

e-book motivasi gratiss