SOSOK PEMBELAJAR YANG SENANG BERMIMPI

23 Desember 2007

HARI INI MALU, LUSA BANGGA


Ada hal yang menarik ketika kita mau dan mencoba belajar dari orang sukses atau orang hebat. Selalu ada titik kesamaan atau benar merah yang bisa kita ambil pelajaran dari hidup mereka.

Orang sukses biasanya mempunyai succes story yang relatif hampir sama. Biasanya kesamaan itu terletak pada sebuah gambaran tentang kondisi dia sebelum menuju fase kesuksesasan. Orang-orang sukses lebih suka berbicara atau bercerita tentang kepahitan, kegetiran dan kesengsaraan dia sebelum mencapai level kesuksesan mereka. Karena dengan memberikan gambaran kondisi tersebut, kita dapat mengetahui bagaimana perjuangan dia untuk bisa mencapai suatu kondisi sukses.

Padahal kalau kita lihat lebih jauh, kondisi yang dia ceritakan adalah sesuatu yang sebenarnya “memalukan” bagi sebagian orang. Sebagai contoh sosok Jennie S. Bev seorang penulis buku best seller dan konsultan yang sukses hidup di negeri Paman Sam. Dia pernah bercerita bahwa pada saat dia masih dalam kandungan ibu nya, saat itu ayahnya meninggalkan dia hanya untuk wanita simpanannya. Itu artinya kelahiran dia tidak diinginkan oleh ayahnya sendiri. Pada saat itulah dia bertekad untuk bisa menjadi manusia yang hebat dan bisa bermanfaat buat sesama. Sampai pada akhirnya dia bisa menjadi penulis bulu dan beberapa artikel yang dia buat diakui di beberapa negara seperti Amerika, Prancis, dan Inggris, dan asal tau bahwa bahasa negara tersebut bukan bahasa ibunya, karena dia memang lahir di Indonesia. Dan sekarang dia hidup di negara Paman Sam sebagai konsultan.

Banyak lagi mungkin banyak kisah sukses orang-orang hebat disekitar kita yang dulunya sebagai cleaning servis, satpam, atau OB, tapi sekarang dia bisa sukses. Dan yakinlah pada saat dia sudah mencapai level kesuksesan tersebut, hal yang akan dia ceritakan bukan pada dia sekarang mempunyai mobil berapa atau rumah berapa atau apapun, tapi dia pasti bercerita tentang kegetiran dia dimasa lalu.

Hal itulah yang dikatakan hari ini malu, maka lusa bangga. Sehingga kita tidak usah berkecil hati ketika kita berada di sebuah kondisi yang “memalukan” saat ini yakinlah bahwa suatu saat nanti hal itu yang akan menjadi cerita yang membuat kita bangga dan bisa berdiri tegak dan sama tinggi dengan orang lain. Mengutip pesan Ruslan pengarang buku kampus undercover, dia mengatakan bahwa “Kalau hari ini milikmu maka esok kan ku raih, lusa kan ku genggam, walaupun dengan tongkat pensil kayu yang rapuh”. Ini menggambarkan sebuah tekad bahwa kalaupun hari ini milik orang2 yang sedang menikmati kehidupan maka yakinlah bahwa hari esok dan lusa pasti akan menjadi milik kita, tentunya dengan semangat dan tekad yang membara ditambah usaha yang tidak pernah mengenal kata menyerah. Karena hari esok adalah milik orang-orang yang percaya akan kesuksesannya. SALAM SUKSES SELALU!!!
Selengkapnya...

24 September 2007

Hukum Kompensasi

Hukum ini merupakan kelanjutan dari hukum menabur dan menuai. Hukum ini mengatakan anda akan mendapatkan hasil yang sebanding dari apa yang anda usahakan. Pas takarannya, tidak lebih dan tidak kurang. Dengan demiakian, apa yang anda capai adalah hasil usaha anda yang sudah anda lakukan, Sama dengan hukum tabur tuai, ketika anda menabur angin maka anda akan menuai badai. Kalau boleh mengambil ucapan bijak orang sunda, melak bonteng moal jadi cabe. Terjemahannya ketika kita menanam timun maka tidak mungkin akan menghasilkan cabe.

Itulah hukum kepastian alam yang akan berlaku mutlak. Semisal status anda saat ini adalah kompensasi dari apa yang sudah anda lakukan. Sedikit relevan dengan hal ini Hasan Al Bana pernah mengatakan, kenyataan anda hari ini adalah hasil mimpi anda kemarin, dan kenyataan anda di masa depan adalah hasil mimpi anda sekarang. Tentunya mimpi yang diwujudkan melalui tindakan nyata, tidak hanya khayalan disiang bolong. Karena orang yang sukses adalah orang yang waktu mimpinya lebih banyak dari waktu tidurnya. Dari uraian ini saya mengajak anda untuk menggunakan waktu yang kita punya untuk melakukan investasi dengan terus mananam sebanyak-banyaknya dengan cara meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan atau apapun yang akan bisa memberi niali tambah.

Kembangkan seluruh kemampuan itu sampai hingga tidak pernah mencapai titik batas. Hal yang paling menakutkan jika kita telah merasa menemukan batasan-batasan palsu yang diakibatkan baik oleh pengalaman sebelumnya yang belum tentu benar pada saat ini atau percaya dengan ucapan orang lain. Anda memakai batasan itu untuk menjustifikasi ketidak-mampuan Anda. Janganlah membuat batasan abadi dalam hidup kita, buatlah batasan-batasan sementara agar kita dapat terus berusaha mencapai hal yang terbaik. Janganlah kita mudah percaya terhadap apa yang dikatakan orang lain, namun ujilah kebenarannya dengan memberikan yang terbaik dalam hidup ini.

Kurek Ashley, pembicara motivasi asal Chicago mengatakan,” You cannot live by yesterday’s standards and expect aextraordinary results today.” (Anda tidak dapat hidup dengan standar-standar kemarin dan mengharapkan hasil yang menakjubkan hari ini). Tepat sekali, seorang juara selalu memperbaharuhi target yang ingin dicapainya. Tiada hari tanpa adanya kemajuan, bersiaplah untuk selalu lebih memberikan yang lebih baik dari apa yang Anda miliki sekarang. Sehingga nanti ketika kita akan menuai/memanen, banyak hasil yang akan kita dapatkan. Pertanyaan untuk kita renungkan sudah seberapa banyak benih yang sudah kita tanam??? Kalau belum, ayo kita mulai sekarang menanam, mumpung masih ada waktu…SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

11 September 2007

Mengatasi Rasa Minder

Awal mula yang mendasari tulisan ini dimulai dari sebuah pertanyaan mahasiswa baru yang kebetulan bertemu pada suatu momen. Dia menceritakan kalau dia sering merasa minder, bila bertemu orang baru dan di lingkungan baru. Ceritanya ditutup dengan pertanyaan bagamana cara mengatasi rasa minder ? Pertanyaan yang simpel tapi tidak mudah untuk dijawab.

Sebagai mahasiswa yang lebih senior tentunya saya jawab donk pertanyaan tersebut (biar kelihatan seniornya he2), hal itu karena saya ingin membantu permasalahan dia. Waktu itu saya jawab dengan menggunakan pendekatan yang diajarkan oleh salah satu guru imajiner saya yaitu Steven R. Covey dengan mengatakan bahwa rasa minder bila ketemu orang baru itu muncul karena persepsi kita yang salah, karena urutannya, dari persepsi akan menghasilkan cara pandang kita dan dengan cara pandang kita akan mempengaruhi perilaku kita. Jadi dari hasil analisis saya sementara mahasiswa baru tersebut mempunyai kesalahan dalam melakukan persepsi yaitu melakukan penilaian atas pergambaran sebuah objek dengan melakukan asosiasi yang salah terhadap objek tersebut. Jelas dengan kelirunya kita terhadap suatu persepsi, maka akan mempengaruhi cara pandang kita, dan lebih lanjut lagi akan mempengaruhi prilaku kita.

Rasa minder yang tervisualisasikan dari prilakunya individu merupakan repsensentasi dari persepsi dan cara pandang yang salah terhadap objeknya.Saya berharap jawaban tersebut bisa cukup memberikan gambaran untuk bisa mengatasi masalah tersebut. Walaupun secara pribadi juga saya tidak puas dengan jawaban saya pribadi. Hal ini yang membuat saya terus berpikir untuk bisa menemukan akar permasalahannya sehingga bisa menemukan solusinya. Proses pemikiran tersebut sampai menemukan sebuah penjelasan yang lain dengan di atas, rasa inferior atau rendah diri muncul pada pribadi yang tidak mempunyai konsep diri yang bagus. Menurut Adi W Gunawan, konsep diri terdiri dari beberapa komponen yaitu diri ideal, cermin diri, dan harga diri.

Diri ideal akan menunjukan siapa sebenarnya sosok ideal yang ada dalam kehidupan kita. Sosok ideal bisa di visualisasikan sebagai sosok yang paling dikagumi. Sebagai contoh kita bisa mengadopsi tokoh ideal pahlawan, tokoh terkemuka, artis, pengusaha atau bahkan sosok yang imajiner.

Cermin diri merupakan gambaran penilaian kita terhadap diri kita sendiri. Ini terkait dengan bagaimana kita mampu mengenal diri sendiri. Pengenalan diri sangat penting untuk mengukur sejauh mana posisi kita berada untuk mencapai posisi yang diinginkan (diri ideal).

Harga diri merupakan gambaran tentang sejauh mana kondisi kita yang sekarang (cermin diri), lalu dibandingkan dengan suatu kondisi yang ingin kita capai suatu saat nanti (diri ideal). Perbandingan diantara keduanya itulah nilai harga diri kita. Semakin sedikit perbedaan antara diri ideal dengan cermin diri, maka harga diri seseorang akan semakin baik, begitu pula sebaliknya.

Ketiga komponen inilah yang penting dalam konsep diri, kalau ketiga komponen ini baik maka konsep dirinya juga baik. Untuk menuju ke sana tentunya dibutuhkan sebuah proses yang tidak sebentar. Hal itu juga harus ditambah dengan penanaman nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang benar dan harus kita pegang. Sehingga dengan dengan adanya sebuah nilai-nilai yang dianut maka akan membuat anda menjadi sosok dan pribadi yang kuat. Akhirnya kalaupun ada virus mental (rasa minder) yang akan menyerang, maka anda sudah siap dengan anti virusnya yaitu konsep diri yang kuat dan penanaman nilai-nilai yang mengakar dalam diri. SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

BESARNYA SEBUAH ASA

Sudah menjadi tradisi, bila setiap tahun dunia pendidikan kampus disibukan oleh hajatan penerimaan mahasiswa baru. Banyak pihak yang menantikan akan momet tersebut, entah itu orang tua siswa, calon mahasiswa itu sendiri. Di pihak kampus juga tidak kurang gairaihnya, baik itu pihak birokrat kampus yang menanti calon “konsumen” yang baru, atau pun mahasiswa senior yang akan punya ade baru. Itulah realita yang selalu bergulir setiap satu tahun sekali.

Bagi mahasiswa baru, jelas perubahan status dari pelajar menjadi mahasiswa akan menjadi gengsi atau mungkin kebanggaan sendiri. Artinya dengan status yang baru dia telah menjadi siswa yang “super”, bagaimana tidak, dengan embel-embel mahasiswa yaitu terdiri dari suku kata maha dan siswa. Kata maha menunjukan sesuatu yang super dan luar biasa, dan merupakan puncak yang paling tinggi. Siapa yang tidak bangga dengan predikat tersebut. Hal itu akan semakin lengkap bila kita masuk jurusan studi sesuai dengan keinginan kita. Wah dengan hal tersebut kita mungkin bisa mengklaim kalau setengah dari cita-cita kita sudah tercapai. Tentunya asa yang besar ini pula juga yang akan menjadi pendorong semangat dalam melakukan proses perkuliahan nanti. Hal ini akan ditambah dengan harapan mempunyai teman baru, mempunyai lingkungan yang baru, tentu juga dengan intelektual yang baru juga. Bahkan tidak sedikit pula yang bermimpi ketiban pacar baru.

Untuk orang tua juga tidak kalah bahagiannya, hal ini karena tidak semua orang tua bisa menyekolahkan anaknya pada level perguruan tinggi. Dan tidak semua anak pula mempunyai kemampuan otak untuk bisa menembus perguruan tinggi. Bagi orang tua, kebanggaan yang paling tinggi adalah bila melihat anaknya sukses. Karena pada saat orang tua berada dalam forum publik, hal yang paling enak untuk dibicarakan adalah masalah anak. Jadi jelas akan menjadi kebanggaan yang luar biasa jika orang tua mempunyai anak yang cerdas dan mampu berprestasi.

Harapan yang besar juga hinggap di mahasiswa senior, banyak yang berharap (terutama aktivis organisasi) mahasiswa baru bisa lebih mengenal kampusnya bisa mengenal realitas sosial yang ada di masyarakat tentunya bisa menghindari dunia yang hedonis yang selama ini cukup mengakar kuat di sebagaian mahasiswa. Oleh karena itu, sudah sangat familiar bisa untuk menyambut mahasiswa baru diadakan acara yang dikenal dengan nama ospek. Diharapkan dengan acara tersebut bisa menanamkan paradigma baru untuk bisa mencetak intelektual yang berkualitas.

Jelas asa itu akan bisa tercapai jika semua pihak ikut memperjuangkannya untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini tidak bisa dilakukan secara parsial tapi harus didukung oleh semua pihak (prinsip mestakung) baik itu mahasiswa baru dengan mempunyai komitmen yang kuat untuk terus belajar, orang tua dengan selalu memonitor perkembangan anaknya, mahasiswa senior dengan memberi tauladan yang baik, elemen organisasi yang ada di kampus dengan memberi ruang untuk belajar dan berkreasi, dan tentu juga birokrat kampus dengan membuat kebijakan yang memihak mahasiswa.

Satu hal yang penting, sekolah jangan sampai menjadi candu yang bisa memabukan. Candu yang bisa membuat kita lupa akan jadi diri kita sebagai mahasiswa. Manusia intelektual yang mempunyai daya kritis dan peka terhadap fenomena sosial yang ada di masyarakat. Serta tentu saja manusia yang bisa menjadi agen untuk perubahan. SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

08 September 2007

Live Your Life With Passion

Mengawali tulisan ini, saya tertarik dengan ucapan yang mendalam dan sangat filosofis yang diucapkan oleh guru imajiner saya yaitu Adi W Gunawan seorang Re-educator dan penulis buku best seller. Karena saya yakin banyak diantara kita yang tidak paham apa itu hidup, mengapa kita hidup, dan untuk apa kita hidup. Bahkan banyak orang yang menjalani hidup ini cuma sebatas menunjukan eksistensi, numpang hidup di dunia, atau bahkan hanya sebatas sebagai pelengkap, itupun pelengkap penderitaan.

Sistem pendidikan yang adapun belum mampu untuk bisa menghasilkan lulusan yang bisa menjawab pertanyaan diatas. Apalagi untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kualitas dan mental yang bagus, serta menghasilkan manusia-manusia yang bijak yang bisa bermanfaat buat sesama. Sehingga tidak heran kalau Topatimasang (1998) mengatakan pendidikan tidak ubahnya seperti candu yang memabukan, yang membuat banyak orang yang terlena dan terbius sehingga tidak bisa mengenal realitas yang ada disekitarnya. Tentunya ini bertolak belakang dengan apa yang inginkan oleh salah satu tokoh pendidikan dunia Paulo Freire yang melontarkan tentang tujuan akhir upaya proses pendidikan adalah adalah memanusiakan manusia (humanisasi) yang berarti pemerdekaan atau pembebasan manusia dari situasi batas yang menindas dari kehendak kita.

Pada prakteknya sistem pendidikan tidak mengakui bahwa manusia itu sosok yang unik, artinya sosok yang satu akan berbeda dengan sosok yang lain. Buktinya untuk bisa mengukur kecerdasan seseorang masih saja menggunakan kecerdasan tunggal yaitu kecerdasan inteletual, yang bisa terlihat dari ketrampilan menghitung, merinci, dan menganalisis. Tidak heran kalau nilai raport dan IPK menjadi ukuran kebanggaan yang mutlak bagi anak didik dan orang tua sehingga tidak jarang banyak yang menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan nilai yang bagus. Hal inilah yang menyebabkan Adi W. Gunawan mengatakan dengan bahasa provokatif bahwa sekolah hanya dirancang untuk menghasilkan orang-orang gagal.

Padahal sudah sejak lama Howard Garner menemukan bahwa dalam diri seseorang terdapat kecerdasan yang majemuk, artinya seseorang memiliki beberapa kecerdasan yang antara satu dengan yang lain berbeda ukurannya. Kecerdasan tersebut yaitu linguistic, logical-mathematical, bodily-kinesthetic, spatial-visual, musical, intrapersonal, dan interpersonal. Bahkan diawal tahun 1990-an Daniel Golemen menemukan sesuatu yang menggemparkan bahwa kecerdasan intelektual hanya berpengaruh 20% terhadap kesuksesan dalam hidup. Selebihnya itu ditentukan oleh kecerdasan lain (kecerdasan emosional). Kecerdasan emosional yaitu kecerdasan untuk mampu memahami diri sendiri sehingga bisa memahami orang lain dan bisa membina hubungan baik dengan orang lain.

Dalam perjalanannya, saya banyak menemui mahasiswa yang belum memahami betul tentang hal tersebut diatas. Sehingga mereka menjalani kuliah hanya sebatas rutinitas balaka. Berangkat pagi hari untuk mengikuti kuliah, datang langsung duduk manis dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh dosen, dan pulang setelah dosen selesai mengajar, pergi ke perpustakaan itupun kalau sempat dan tidak menggangu waktu bermain. Sedikit sekali diantara mahasiswa yang mau menggunakan waktu sisanya untuk melakukan aktivitas yang bisa menggali dan mengembangkan potensi diri seperti kegiatan berorganisasi di dalam maupun di luar kampus. Banyak yang tidak mau keluar dari zona kenyamanan (comfort zone) untuk menerima tantangan dan kesulitan yang lebih dari hanya sekedar aktivitas kuliah.

Kata berorganisasi bahkan menjadi kata yang tabu dan sangat dihindari bagi sebagian mahasiswa dan menganggap hanya membuang-buang waktu saja. Padahal dengan ikut berorganisasi itu artinya kita kuliah lagi di Hard University, universitas kehidupan yang berisi kesulitan dan tantangan, yang mengharuskan kita untuk senantiasa belajar, belajar dan belajar. Dalam organisasi kita belajar bersosialisasi, belajar menerima perbedaan pendapat, belajar menerima tanggung jawab, dan belajar menghadapi masalah dan kesulitan. Pelajaran berharga inilah yang tidak didapatkan di bangku kuliah dan di pendidikan formal. Sehingga ketika kita lulus dari Hard University ini kita akan menjadi pribadi yang kuat dan bijak dalam menghadapi masalah.
Bahkan banyak contoh yang gagal di dunia pendidikan formal, tapi dia berhasil di dunia nyata. Orang-orang seperti Thomas A Edison yang hanya sekolah beberapa bulan tapi ternyata bisa sukses menjadi penemu lampu pijar dan memegang hak paten lebih dari 3000 hasil temuan. Atau bahkan Sosok Andrie Wongso yang menjadi motivartor no 1 indonesia, yang mempunyai gelar Andrie Wongso SDTT, TBS. Gelar yang unik yang tidak ada di lulusan pendidikan formal manapun, yaitu Sekolah Dasar Tidak Tamat, Tapi Bisa Sukses. Itulah sosok yang gagal total dalam pendidikan formal tapi bisa sangat berhasil dalam kehidupan nyata.

Tentunya kita bisa bersyukur karena kita mempunyai kesempatan yang tidak dimiliki setiap orang untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi. Oleh karena itu gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya, dengan mengisinya lewat aktivitas yang bermanfaat. Jalani setiap aktivitas tidak hanya menjadi rutinitas belaka, berikan nilai tambah terhadap sesuatu yang kita kerjakan. Hidupkan segala potensi yang kita miliki, agar bisa berkembang secara maksimal. Mengambil istilan Steven R. Covey, asahlah selalu gergajimu. Niatkan dalam melakukan segala aktivitas untuk selalu belajar, karena ketika kita hidup untuk belajar maka kita akan belajar tentang hidup. SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

14 Juli 2007

KULIAH DI HARD UNIVERSITY

Banyak orang yang beranggapan bahwa universitas terbaik di dunia adalah Harvard University. Sebuah universitas yang sangat diimpi-impikan oleh sebagian orang untuk bisa belajar menimba ilmu dan pengetahuan. Tapi benarkah persepsi banyak orang kalau Harvard University adalah universitas terbaik di dunia??? Terkait dengan hal tersebut saya tertarik dengan ucapan salah satu dosen Unsoed yaitu Pak Waidi, beliau tidak setuju dengan statement bahwa universitas nomor wahid dan tebaik adalah Harvard University karena menurut beliau ada universitas yang jauh lebih HEBAT dan jauh lebih DAHSYAT di muka bumi ini yaitu Hard University.


Hard University adalah universitas kesulitan yang ada dalam kehidupan, tidak perlu ujian masuk layaknya SPMB atau ujian lokal untuk bisa menjadi anggota. Semua orang bisa masuk tak terkecuali baik itu anak-anak, remaja, ataupun dewasa bahkan tanpa melihat status baik itu miskin ataupun kaya. Sangat mudah untuk masuk tapi sangat sulit untuk keluar dalam mengatasi masalah atau ujian yang dihadapi.

Inilah universitas yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari, menuntut seseorang untuk terus belajar dan belajar, untuk bisa bangkit dari kegagalan, bangun lagi dari keterpurukan. Universitas yang sangat mudah sekali untuk dimasuki tapi sangat sulit untuk bisa lulus dari sana. Intelektual dan otak saja tak cukup untuk dijadikan alat dalam menghadapi setiap masalah yang datang.

Banyak orang yang berhasil di dunia pendidikan formal, tapi gagal total dalam Universitas Kehidupan, seseorang yang berpendidikan tinggi tapi tidak mampu menjaga kehormatannya. Perlu pemaknaan hidup yang dalam untuk bisa melalui ujian dalam universitas ini. Dan jangan harap ada waktu libur setelah anda menghadapi ujian yang satu, karena akan ada ujian yang lebih besar dan lebih sulit lagi. Mengambil istilah Steven Covey asahlah gergajimu, yaitu mengharuskan kita untuk senantiasa meningkatkan kemampuan kita, karena hal ini mutlak dilakukan, untuk bisa berhasil dalam menghadapi ujian tersebut.

Pembaharuan terhadap diri harus terus dilakukan dan tidak pernah mengenal kata maksimal. Oleh karena itu ketika kita ingin berhasil di universitas yang paling HEBAT di dunia yaitu Universitas Kehidupan, maka kita harus belajar, dan belajar. Agar dari proses pembelajaran itu kita mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang cukup. Sehingga hal ini bisa dijadikan bekal dalam menghadapi segala kesulitan yang akan menimpa kita. SALAM SUKSES !!!
Selengkapnya...

OPTIMISME, SOMBONG, DAN AMBISI

Ide penulisan ini muncul dari sebuah pertanyaan teman saya, pikiran itu ada setelah beberapa waktu saya mengisi motivation training di salah satu organisasi kampus saya. Dia merasa bingung beberapa hari setelah mendapat materi yang diberikan tentang pentingnya seseorang mempunyai big dream, apa yang dia tanyakan sebelumnya belum sempat saya pikirkan, dan saya agak kelabakan mendapat pertanyaannya. Dia bertanya kenapa ketika kita punya keinginan yang besar dan kita sangat optimis, ternyata malah hasilnya tidak terlalu baik, tetapi kenapa kalau tidak optimis atau tidak dikejar, maka sesuatu itu malah hasilnya baik??? Terus saat-saat seperti itu masih perlukah kita punya ambisi, dan apakah ambisi itu sesuatu yang bagus atau jelek???


Waktu itu saya menjawab dengan seadanya bahwa untuk mempunyai impian atau keinginan itu harus disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan kita, sehingga dalam pencapaiannya pun itu akan lebih mudah. Oleh karena itu pengenalan terhadap diri sendiri itu sangat mutlah untuk diketahui. Sementara mengenai ambisi saya cuma bisa mengatakan itu bagus yang penting dalam mencapai tujuan tidak menghalalkan segala cara.

Kita tinggal dulu sejenak tentang cerita di atas, saya mau mencoba mengalihkan ke sesuatu hal. Dalam keseharian saya sering menggunakan strategi yang saya pelajari untuk mencapai impian, yaitu salah satunya dengan menceritakan apa yang menjadi impian kita kepada orang lain, dengan harapan ketika ada orang yang tepat untuk membantu impian kita maka hal ini akan lebih mudah. Atau setidaknya minimal orang tersebut ketika bertemu dengan kita selalu mengingatkan tentang impian kita, karena manusia memang sosok yang pelupa. Tapi banyak tanggapan yang masuk ke telinga saya mengenai impian-impian itu. Ada yang mengatakan saya terlalu muluk-muluk, kata-katanya terlalu tinggi, terlalu sombong, ambisinya sangat besar, walaupun ada juga yang bilang bagus dan itu sesuatu yang besar. Sampai saya berpikir apakah yang saya katakan salah, saya terlalu PD, optimis, atau bahkan sombong.

Sampai pada akhirnya saya luangkan waktu untuk merenung mengenai hal ini, tentunya ini berhubungan juga dengan pertanyaan di atas. Saya memulai untuk memahami apa itu optimis, beda ga siy sama sombong, terus apa hubungannya dengan ambisi. Setelah coba saya pikirkan lebih dalam saya akhirnya memaknai optimis adalah sebuah keyakinan untuk mencapai tujuan/cita-cita. Dan optimisme ini hakekatnya harus didasari dengan pengenalan akan keadaan diri, baik itu kekuatan kita ataupun kelemahan kita, dan optimisme juga harus didasari dengan potensi yang kita miliki yang Tuhan berikan. Sehingga kita mengatakan sesuatu tetapi atas dasar pengenalan diri yang utuh dan kita yakin akan mencapainya, maka kita sudah menjadi orang yang optimis, terlepas apapun perkataan orang lain terhadap kita. Terus apa hubungannya dengan sombong, saya memaknai sombong ketika kita mengatakan sesuatu tanpa terlebih dahulu kita mengenal diri kita sendiri, baik itu kekuatan dan kelemahan kta. Sehingga apa yang kita katakan itu terlalu besar dan tidak berdasar, karena kita juga buta dengan diri kita. Untuk mengetahui kita sombong atau tidak mengenai perkataan kita maka kita harus melakukan cermin diri atau introspeksi diri.

Optimis dan sombong sama-sama mengatakan sesuatu yang besar, perbedaanya terletak pada sejauh mana seseorang mengenal potensi dirinya sendiri. Dan hal ini juga akan kelihatan ketika seseorang mengatakannya, orang yang optimis akan mengatakan dengan bijak, sementara yang sombong akan terkesan arogan ketika mengatakan.

Terus bagaimana dengan ambisi terhadap cita-cita dan tujuan kita, apakah hal itu baik atau sebaliknya. Sebelum memberi penilaian baik dan buruk kita coba maknai dulu apa itu ambisi. Ambisi merupakan kehendak yang kuat untuk mencapai tujuan, dan ini bisa dijadikan nafas untuk mencapai tujuan kita. Ambisi merupan sesuatu yang baik bahkan memang ambisi mutlak dimiliki oleh seseorang yang punya tujuan. Karena dengan ambisi (kehendak kuat) maka akan menuntun seseorang untuk melakukan tindakan yang akan mengarahkan pada pencapaian tujuan. Ambisi akan sangat bagus jika didasarkan pada optimisme (keyakinan kuat) untuk mencapai tujuan yang didasari atas pengenalan diri. Yang bahaya adalah ketika ambisi bersanding dengan sombong, yaitu ambisi (kehendak kuat) untuk mencapai sesuatu yang didasari tetapi didasari oleh kesombongan (tidak mengenal diri), maka hal ini akan mengakibatkan seseorang melakukan sesuatu dengan segala cara untuk mencapainya. Tidak jarang kita banyak menemukan seseorang yang membabi buta dengan ambisinya, karena banyak diantara kita yang tidak mengenal diri kita sendiri. Sehingga dari banyak fenomena itu tidak jarang kita tabu untuk mengatakan kalau kita punya ambisi besar untuk mendapatkan sesuatu.

Sebagai penutup, saya ingin kita untuk selalu merenung dan mencoba mengenal lebih banyak tentang diri kita sendiri, jangan sampai kita merasa terasing dengan diri kita sendiri. Sehingga dengan itu kita bisa bersikap optimis dan mempunyai ambisi untuk mencapi tujuan, tanpa ada yang menganggap apa yang kita omongkan hanya khayal belaka. SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

11 Juli 2007

ORANG TERMISKIN DI DUNIA

Judul tulisan di atas memang seperti judul sebuah lagu yang sudah di kenal banyak orang. Lagu yang menceritakan seseorang yang merasa paling miskin di dunia dan hidup di gubuk derita. Pertanyaannya yang menarik disini adalah siapa sebenarnya orang yang pantas dikatakan sebagai orang termiskin di dunia.

Untuk bisa menjawab pertanyaan diatas, saya tertarik dengan ungkapan yang dikatakan oleh ketua PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) saat-saat indonesia mau berlaga di pentas piala asia di Jakarta. Dia mengungkapkan kesempatan tim Indonesia untuk bisa lolos ke babak berikutnya. Berlebihankah apa yang diungkapkan dia,setelah kita tahu bahwa kita satu group dengan Korea Selatan, Arab Saudi, dan Bahrain yang ketiga negara tersebut mempunyai reputasi yang bagus dalam percaturan sepakbola asia.

Tentu dari sudut pandang manapun analisis itu dilakukan, secara diatas kertas sangat sulit untuk bisa berkiprah lebih baik. Terlepas dari apakah nanti tim Indonesia bisa lolos atau tidak atau bisa berbuat banyak atau tidak, tapi ada satu perkataan dia yang menarik yaitu kita harus berani bermimpi untuk bisa lolos, karena kalau untuk bermimpi saja kita tidak mampu, bagaimana kita bisa berbuat banyak dilapangan. Dia menambahkan bahwa ketika untuk bermimpi saja kita tidak berani, maka kita pantas untuk dikatakan menjadi manusia termiskin di dunia.

Dalam hidup ketika kita tidak mempunyai impian atau rencana, maka apa lagi yang akan kita harapkan. Karena ketika kita tidak punya impian maka dalam melakukan setiap aktivitas atau pekerjaan, maka tidak ada nilai tambah dalam aktivitas tersebut. Tidak ada lagi asa yang bisa digantungkan untuk bisa dijadikan pegangan dalam melakukan setiap pekerjaan. Impian akan menjadi arah yang akan menuntun tindakan anda untuk mencapainya. Andrie Wongso motivator No 1 Indonesia pernah mengatakan kita harus berani untuk bermimpi, karena pemimpi besar belum tentu sukses tapi orang sukses sudah pasti pemimpi besar.

Segala sesuatu yang ada di dunia adalah hasil impian penciptanya, dan sesuatu di buat dua kali yaitu di benak penciptanya, dan yang kedua dalam wujud riil. Contohnya Bill Gates jauh-jauh hari sudah bermimpi bahwa suatu saat nanti setiap rumah akan terdapat Personal Computer yang padahal waktu itu sejarang mengatakan bahwa ukuran komputer sangat besar. Dan dulu itu merupakan hal yang tidak mungkin dan banyak yang mengatakan itu sesuatu yang konyol. Tapi toh nyatanya fakta berkata lain, sekarang ketika dalam rumah atau kantor anda punya komputer, maka sesungguhnya anda telah kena sumpahnya si Bill Gates, yang itu semua berasal dari impian dia.

Banyak contoh lagi seseorang yang bisa menjadi sosok yang hebat dan luar biasa itu berasal dari impiannya. Maka tidak ada salahnya kita untuk mulai berani bermimpi dengan menetapkan apa-apa yang ingin kita dapatkan dalam hidup, baik itu financial, status sosial, spiritual, pendidikan atau yang lain lagi. Cobalah realisasikan mimpi anda mumpung anda mempunyai kesempatan untuk meraihnya. Karena ketika jasad sudah berselimutkan tanah dan jiwa tidak lagi menyatu dengan raga, maka apa yang ingin kita capai hanya sia-sia belaka. Jangan sampai kita mati bersama impian kita yang belum tercapai sehingga membuat kuburan menjadi tempat terkaya di dunia karena disana banyak orang yang bermimpi yang belum tercapai, mimpi punya mobil tapi belum tercapai, mimpi berangkat haji tapi tidak tercapai sehingga di kuburan menjadi banyak harta karun yang terpendam.

Oleh karena itu tidak ada salahnya dong kalau mulai sekarang kita beranikan diri untuk bermimpi, selama mimpi itu gratis dan yang lebih penting lagi biar kita tidak menjadi orang termiskin di dunia, sehingga ketika Hamdan ATT menyanyikan lagu orang termiskin di dunia, kita tidak lagi merasa tersendir, walaupun hidup kita di gubuk derita, dan makan sepiring berdua. Selagi masih mempunyai asa dan harapan maka kita termasuk orang yang kaya, kalaupun tidak kaya harta ya...minimal kita kaya hati. SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

01 Juli 2007

TUHAN TIDAK PERNAH MEMBERI APA YANG SAYA MINTA

Hidup memang penuh misteri, banyak hal yang sampai saat ini belum terpecahkan, banyak kejadian yang samapai saat ini sulit untuk menemukan jawabannya. Mungkin karena itulah manusia dituntut harus terus belajar untuk menyibak tabir misteri yang belum terbuka.
Judul tulisan di atas mungkin aga sedikit aneh dan “propokatif”, judul tersebut tidak bisa dicerna secara menntah-mentah harus ada pemahaman yang lebih, tentunya dengan membaca kelanjutan dari tulisan ini.

Ya memang saya akui bahwa selama ini yang saya rasakan dan saya pahami, bahwa Tuhan tidak pernah memberi apa yang saya minta, bahkan saya kadang merasa aneh ketika saya meminta kemudahan dalam segala hal, eh…. ternyata malah yang datang kesulitan terus menerus. Hal ini jelas membuat saya frustasi bahkan itu tak jarang membuat saya berburuk sangka pada Tuhan. Bahkan saya tak jarang berfikir dan bertanya bukankah Tuhan Maha Mendengar, tapi kenapa apa-apa yang saya minta jarang langsung dikabulkan. Saya yakin banyak orang merasa seperti apa yang saya rasakan, Terus bagaimana donk?!?

Perasaan itulah yang sering muncul, dan semakin disesali justru akan semakin membuat kita terpuruk. Coba pernah tidak anda mengalami ketika anda Memohon kepada Tuhan kekuatan, Tuhan malah memberi kita kesulitan. Ketika kita memohon untuk bisa menjadi manusia bijak, Tuhan malah memberi kita banyak masalah. Bahkan ketika saya meminta untuk menjadi manusia pemberani, Tuhan malah memberi kondisi bahaya, dan ketika saya memohon sebuah cinta, Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah.

Tapi ada yang aneh disini ketika kita pikir lebih dalam, bahwa benar apa yang kta minta tidak di kasih, tetapi ternyata kita dikasih sesuatu masalah untuk kita hadapi.Analogi sederhananya ketika kita minta makanan tapi ternyata Tuhan memberi kail buat kita. Bukan kah itu menjadi jawaban atas doa-doa kita selama ini, pernah tidak terbanyangkan kalau kita hanya diberi ikan, pasti ikan itu habis dan kita pasti akan meminta lagi. Beda dengan kita diberi kail, maka kail itu akan bisa menghidupi kita. Itulah mungkin jawaban Tuhan atas doa-doa saya selama ini, bahwa “ TUHAN TERNYATA TIDAK PERNAH MEMBERI APA YANG SAYA MINTA TETAPI TUHAN MEMBERI APA YANG SAYA BUTUHKAN”. Ya …Tuhan memberi semua kebutuhan yang saya minta, dan hal ini akan diketahui bagi mereka yang mau membuka hati dan tidak berburuk sangka pada Tuhan, bukankah Tuhan adalah sebagaimana prasangka mahluknya, kalau kita berprasangka baik, maka baik pulalah, begitu sebaliknya. Makanya cobalah mengungkap hikmah dibalik fakta, walaupun itu kedengarannya klasik, tapi ga ada salahnya untuk dicoba…SALAM SUKSES !!!
Selengkapnya...

22 Juni 2007

ORANG TUA YANG SUKSES, YANG SEPERTI APA SIH?


Topik ini adalah topik yang cukup sering penulis ceritakan kepada orang lain, Penulis pribadi berpikir hal ini yang paling menarik untuk dibahas, mungkin hal ini dilandasi, karena penulis sendiri telah kehilangan salah satu orang tua yang jadi panutan selama ini. Sehingga ada motivasi yang besar untuk bisa membuat banyak hal.

Pembahasan ini dimulai dari pemikiran yang sangat mendalam untuk bisa menemukan jawaban atas pertanyaan, sudah sukseskan orang tua kita??? Pada dasarnya anak merupakan anugerah yang diberikan Alloh kepada manusia. Banyak sumber yang mengatakan bahwa manusia pada saat dilahirkan dalam keadaan polos, artinya polos disini tidak punya dosa, tidak punya pikiran dan tidak punya pemahaman. Dalam perjalannya orang tua-lah yang akan sering berhubungan dan akan mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk karakter pada diri anak.

Permasalahannya adalah bahwa banyak orang tua yang terjebak pada pemenuhan kebutuhan berupa fisik, baik itu sandang, pangan, ataupun papan. Jarang sekali orang tua yang mempersiapkan atau memenuhi kebutuhan anaknya yang berhubungan dengan non fisik, baik itu berupa mental, akhlak, budi pekerti, atau ajaran agama (spiritual). Sedikit sekali orang tua yang mempersiapkan anaknya untuk mempunyai mental dan karakter yang kuat, sehingga ketika dihadapkan dengan kesulitan hidup dan kegagalan, maka anak tersebut menjadi sosok yang kuat untuk bisa bangkit lagi melawan tantangan dalam hidup.

Malah banyak dari orang tua yang lebih sibuk mempersiapkan untuk pendidikan buat anak dengan ramai-ramai mendaftarkannya ke asuransi pendidikan, atau memasukan anaknya ke lembaga pendidikan yang favorit, mereka menyangka hal itu sudah cukup untuk bisa memnuhi kebutuhan masa depan anaknya. Tentunya saya pribadi menilai hal tersebut tidak salah, tapi disini saya ingin tekankan bahwa hal tersebut tidak akan cukup untuk mempersiapkan anak tersebut sukses dalam menghadapi hidup. Karena Ary Ginanjar pernah mengatakan sangat mudah sekali untuk mengajari seseorang untuk menghitung, merinci, menganalisis, tapi sangat sulit untuk bisa menerapkan nilai-nilai untuk dijadikan pijakan dalam menghadapi sesuatu.

Yang harus orang tua bayangkan adalah, bagaimana ketika saat ini juga dia tidak ada atau meninggalkan dunia ini. Apakah anak-anaknya bisa melanjutkan hidup, bagaimana kesiapan anak-anaknya dalam menghadapi perjuangan hidup. Yakinlah berapapun banyaknya materi itu pasti akan habis. Yang penting adalah bagaimana mereka bisa tetap survive dalam menjalani hidup. Atau lebih luhur lagi mengutip Lukman Hakim yang menanyakan hal itu kepada anaknya setelah bapak mati kalian akan menyembah siapa? Hal ini sangat penting, tapi penulis tidak akan membahasnya disini, karena kekurangan pemahaman terhadap hal tersebut, karena yang dibahas disini lebih berorientasi duniawi.

Mental, optimisme, semangat berjuang, karakter yang kuat menjadi penting untuk bisa menghadapi hal tersebut. Ini tidak mudah karena hal ini tidak bisa diwujudkan dalam seketika, melainkan harus ada proses yang panjang untuk membentuknya. Sehingga pada akhirnya saya berkesimpulan bahwa orang tua yang sukses adalah orang tua yang semasa hidupnya dia telah menyiapkan sebuah generasi yang jauh lebih HEBAT dan jauh lebih DAHSYAT (Guntur Quote). Sekarang pertanyaannya adalah, sudahkah anda mempersiapkan hal tersebut??? Bagi seorang anak, sudah kah anda menjadi pribadi yang kuat, sehingga orang tua anda pantas dikatakan menjadi orang tua yang sukses??? SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

SENI MEMBINA HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN


Dalam kehidupan ini, kita selalu dikelilingi oleh banyak orang di sekitar kita. Ada keluarga, teman sepermainan, teman kantor, teman satu ideologi atau mungkin yang terakhir teman tapi mesra. Manusia pada dasarnya memang mahluk sosial, manusia yang dalam menjalani hidup membutuhkan orang lain. Sehingga orang-orang yang ada disekitar anda adalah aset terbesar dalam anda, karena banyak hal yang bisa kita lakukan bersama mereka, dan banyak hal yang bisa kita bagi bersama mereka.

Dalam seni berhubungan dengan orang lain, ternyata ada kaidah-kaidah yang harus kita perhatikan. Karena yang kita hadapi adalah sosok manusia yang punya akal, pikiran, emosi dan juga karakter yang satu dengan yang lain tidak sama. Sehingga harus ada pendekatan yang berbeda untuk orang yang berbeda pula, hal ini dipertegas oleh Florence Littauer yang mengatakan bahwa setiap manusia adalah sosok yang unik, artinya sosok yang berbeda antara satu dan yang lainnya. Sehingga pantas Steven R. Covey mengatakan bahwa “jangan harap kita mendapatkan hasil yang berbeda ketika kita menghadapi sesuatu yang berbeda dengan pendekatan yang sama”. Dari hal tersebut di atas jelas bahwa ada seni untuk bisa menangani orang lain ketika kita berhubungan dengan mereka.

Manusia juga pada dasarnya merupakan mahluk emosional, yang segala tindakannya tergantung pada kondisi emosinya (Daniel Golemen). Inilah sebenernya kuncinya ketika kita berhubungan dengan orang lain. Sebelum kita dapat mengetahui kondisi emosinya, maka kita harus terlebih dahulu mengenal kondisi emosi diri, yaitu dengan mengenal diri sendiri dulu, seperti yang dikatakan oleh Socrates kenalilah dirimu. Ini merupakan awalan dalam membina hubungan dengan orang lain. Karena ketika seseorang sudah bisa mengenal diri sendiri, hal ini akan memudahkan kita dalam memahami orang lain dan hal ini akan semakin efektif untuk bisa melancarkan dalam membina hubungan dengan orang lain.

Manusia adalah mahluk yang unik, bagaimana tidak, ada hukum yang pasti yang dikatakan oleh William Shakspear bahwa di dunia ini tidak ada yang lebih menarik untuk dibicarakan selain diri kita sendiri. Bagi setiap orang topik yang paling menyenangkan untuk dibicarakan, adalah topik yang mereka punya, di luar itu tidak ada satupun yang menarik. Contohnya musibah sakit gigi yang diderita seseorang akan jauh lebih menarik daripada musibah tsunami yang dialami orang lain. Inilah hal yang menurut saya sangat aneh tapi nyata.

Dengan melihat hal tersebut, kita bisa mencoba menerapkan nilai-nilai ini ketika kita berbicara dengan orang dan membina hubungan baik dengan orang lain. Bicarakan hal-hal yang menurut orang tersebut menarik untuk diceritakan, beri perhatian yang intens ketika lawan kita berbicara, berikan apresiasi yang mendalam terhadap prestasi yang sudah dicapai, berikan pujian yang tulus, tunjukan pada teman kita bahwa mereka pribadi yang menarik. Yang terakhir kita harus lebih sering mendengarkan daripada berbicara, karena Alloh memberikan dua telinga dan satu mulut, itu artinya menurut Dale Carnigie, dalam hidup kita harus lebih sering mendengar daripada berbicara, karena bisa jadi peringatan salah satu operator telepon seluler itu benar bahwa your mouth is your tiger, artinya mulutmu adalah harimaumu…makanya tidak ada salahnya kita hati-hati dalam mengucapkan sesuatu, karena kalau lidah sudah lukai hati, kemana obat hendak dicari..SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

19 Juni 2007

PRIBADI YANG TAK MUDAH TERLUKAI


Dalam hidup saya yakin bahwa kita pasti pernah mengalami suatu keadaan yang tidak enak, entah itu berupa perbuatan, ucapan maupun, bahasa tubuh. Dan tak jarang kita mendapat perlakuan tersebut dari orang disekeliling kita, baik itu teman, saudara, rekan sekantor atau bahkan orang tua kita sendiri. Yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah kita sering merasa jengkel, marah, dan kecewa bila kita menerima kata-kata yang tidak enak, baik itu ledekan, hinaan atau bahkan cacian.

Bahkan tak jarang dari kita merasa bahwa apa yang dikatakan oleh orang tersebut kepada kita adalah hal yang benar, dan hal ini akan berdampak kita semakin merasa inferior dalam menghadapi hidup. Bahkan tak jarang juga dampak dari kata-kata negatif itu akan mengakibatkan kita semakin terpuruk dan memusuhi orang yang mengatakan hal tersebut. Pertanyaan besarnya benarkah sikap kita dalam menghadapi hal tersebut?

Saya pikir secara manusiawi hal yang wajar ketika kita merasa kecewa, sedih dan marah bila kita menerima kata-kata negatif dari orang lain. Banyak orang yang salah kaprah dengan mengatakan bahwa emosi yang saya bilang diatas adalah emosi negatif. Padahal yang namanya emosi adalah netral, positif dan negatifnya suatu emosi adalah tergantung bagaimana kita mengelolanya, apabila kita bisa mengelola emosi marah, sedih dan kecewa maka kita sudah bisa dikatakan memiliki kecerdasan emosi. Karena mengelola emosi merupakan salah satu substansi dari kecerdasan meosional menurut Daniel Golemen.

Terus bagaimana donk sikap kita dalam menghadapi kata-kata negatif yang keluar dari mulut orang lain. Ada sebuah kalimat yang dikatakan oleh istri mantan presiden Amerika yaitu Eleano Rosevelt (istri FD Rosevelt) dia mengatakan bahwa tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa menyakiti anda, kecuali diri anda mengijinkannya. Kalimat tersebut mempunyai arti bahwa andalah sebenarnya pemegang keputusan terakhir, apakah anda akan terlukai dengan kata-kata negatif tersebut, atau anda menganggap kata-kata itu sesuatu yang tidak bermakna dan tidak mempunyai arti apapun bagi anda.

Jadi disini jelas bahwa anda mempunyai kuasa penuh atas diri anda, anda mempunyai kuasa penuh untuk menolak perkataan itu dan mengatakan pada diri anda bahwa hal itu tidak benar. Bahwa yang anda ketahui tentang diri anda itulah yang benar, karena Brian Tracy pernah mengatakan apa yang anda pikirkan tentang diri anda itulah anda, dan penilaian dan penghargaan anda terhadap diri anda jauh lebih penting dari apa yang orang lain katakan kepada anda.

Semuanya terserah anda, karena decision maker nya anda sendiri, anda bisa menggunakan cara yang di atas untuk bisa menjadi pribadi yang cerdas secara emosi dan menjadi prbadi yang kuat yang tak mudah terlukai. SALAM SUKSES !!!
Selengkapnya...

30 Mei 2007

SATU HAL YANG SAYA KETAHUI BAHWA SAYA TIDAK TAHU


Tulisan ini terilhami dari dari proses diri saya dalam menemukan makna hidup. Banyak hal yang telah saya lalu, dan banyak hal yang bisa dijadikan pembelajaran buat kita. Untuk hal kecil saja kita kadang sulit untuk mau belajar pada seseorang yang umurnya dibawah kita. Kita seakan terhalang dinding yang tebal dan gengsi yang besar untuk mau belajar dengan yang lebih muda. Apalagi bila sosok tersebut (yang lebih muda dari kita) terlihat sok dalam memamerkan kemampuannya. Hal itu akan semakin membuat kita enggan untuk menimba ilmu.

Secara psikologis hal itu sangat wajar dan itu manusiawi, hal ini karena dalam diri manusia ada suara rasa ingin dihargai dan dihormati. Sehingga kita akan merasa takut ketika kita belajar dengan yang lebih muda, maka kita akan kehilangan harga dirinya, dan dia berpikir tidak akan ada lagi orang yang menghormati dia. Namun apakah hal ini memang seperti itu adanya, atau hanya perasaan kita saja? Mari kita bahas...

Terkait dengan masalah tersebut, saya tertarik dengan ungkapannya socrates, salah satu filsuf besar yunani, dia mengatakan : "satu hal yang saya ketahui didunia ini adalah tentang ketidaktahuan saya". Kata-kata ini menurut saya sangat filosofis dan mengandung makna yang sangat besar. Betapa tidak, oleh sebagian orang dianggap salah satu orang besar didunia, tapi dia masih merasa bahwa dia yang paling tidak tahu. Coba bandingkan dengan kita, yang baru punya kemampuan sedikit saja kita sudah banyak pamer ke temen-temen kita. socrates telah mengajarkan kepada kita bagaimana ilmu padi, yaitu semakin berisi semakin merunduk. Alangkah indahnya saya pikir ketika di dunia ini banyak orang yang pinter tapi dia tetap rendah hati atau tawadu. Sehingga di dunia ini bisa terisi orang-orang pintar yang berpikir bijak dan menghargai terhadap orang lain.

Sudah saatnya kita meniatkan hidup kita untuk belajar, agar kita bisa belajar untuk memaknai hidup. Sehingga kita tidak akan merasa gengsi lagi bila kita harus belajar pada orang lain sekalipun orang tersebut lebih muda dari kita ataupun orang tersebut lebih rendah posisinya/jabatannya dari kita, karena ada pepatah lama mengatakan, kalau itu TELOR, walaupun keluar dari "maaf" dubur ayam, maka ambilah. Artinya ketika ada sesuatu kebaikan yang kita lihat, maka ambilah walaupun itu keluar dari anak kecil sekalipun, dan kalau tidak salah agama pun sudah menjelaskan tentang hal tersebut. Akhirnya cuma ada tiga kata untuk hal ini Belajar, Belajar dan Belajar. SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

26 Mei 2007

SEBERAPA BERMANFAATKAH ANDA?


Dalam agama manusia diciptakan ke dunia ini tidak lain adalah untuk bisa menjadi rahmatan lil alamin, artinya ketika manusia berada didunia diharapkan bisa membawa berkah bagi semesta alam, jelas alam itu sendiri bukan hanya manusia saja tapi juga hewan dan tumbuhan. Disini jelas bahwa manusia diciptakan yang pertama jelas untuk beribadah kepada Alloh, untuk kontek ini saya tidak akan jelaskan secara detail, karena pamahaman saya sendiri terhadap hal ini memang kurang. Kemudian yang kedua yang ingin saya soroti adalah bahwa manusia itu diciptakan untuk bisa memberi manfaat buat sesama. Maksudnya adalah kehadiran manusia itu sendiri bisa memberi arti buat yang lain.

Terkait dengan hal tersebut diatas, ada satu hal yang ingin saya tekankan adalah, bahwa saya percaya dan yakin bahwa manusia yang terbaik adalah manusia yang ketika hidupnya dia banyak memberi manfaat buat orang lain, dan itulah manusia yang paling mulia, manusia yang paling hebat dan manusia yang paling dahsyat. Jadi hemat saya ukuran untuk bisa menjadi manusia sukses sebenarnya bukan seberapa banyak dia punya materi, atau seberapa besar posisi dan jabatan yang ia pegang, tapi jauh dari itu sebenernya ketika manusia itu bisa dikatakan sukses dalam hidup adalah dengan seberapa besar kehadirannya bisa memberi manfaat dan arti buat sesama.

Berbicara tentang arti kehadiran seseorang, ternyata ada beberapa tipe orang, yang pertama adalah tipe orang wajib, artinya ketika kehadirannya bisa memberi arti dan ketika dia tidak ada banyak orang kehilangan. Kedua ada orang yang tipe sunah, artinya kehadirannya bisa memberi manfaat tetapi ketidakhadirannya tidak menyebabkan sesuatu hal, jadi tidak ada yang merasa kehilangan. Ketiga tipe orang Mubah, artinya kehadirannya tidak berpengaruh apa2 sama dengan ketidakhadirannya juga tidak memberi kontribusi apa-apa. Yang keempat adalah tipe manusia makruh, yaitu tipe manusia yang ketika kehadirannya justru merugikan orang lain dan ketika dia tidak ada tidak berpengaruh apa-apa. Yang kelima tipe manusia Haram, yaitu tipe manusia yang ketika keberadaan dia justru merugikan orang lain dan ketiadaan dia justru itu yang diharapkan orang lain.

Dari bebrapa tipe manusia ini hendaknya kita bisa merenungi lebih dalam sebenernya kita masuk ke dalam tipe manusia yang seperti apa, tentunya kita semua berharap bahwa kita bisa menjadi manusia wajib, yang kehadiran kita bisa memberi manfaat buat banyak orang, dan ketika kita tidak ada banyak yang merasa kehilangan, alangkah indahnya ketika saat kita telah meninggal nanti kita tetap masih dikenang karena manfaat yang telah kita berikan pada saat kita hidup di dunia. Berminatkah anda menjadi manusia bermanfaat??? SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

SUKSES BUKAN PILIHAN


Banyak orang yang mengatakan bahwa sukses itu adalah suatu pilihan. Kata-kata itu sering dikatakan oleh orang-orang disekitar kita, entah itu orang tua, teman, saudara. Dan anehnya kita mempercayai betul ucapan itu, apalagi kalau yang mengatakan orang-orang terkenal. Pertanyaan yang paling mendasar adalah, apakah betul sukses itu adalah pilihan. Kalaupun hal tersebut tidak betul, lalu dimana letak kesalahannya.

Saya akan memulai menjelaskan hal ini dari satu hal, yang pertama coba anda renungkan dan anda bertanya kepada hati kecil anda. Apakah anda punya keinginan untuk sukses?Terus pertanyaannya dilanjutkan dengan, ada tidak orang didunia ini yang tidak ingin sukses? Saya yakin ketika anda menanyakan hal ini kepada hati kecil anda, maka jawabannya PASTI anda ingin sukses. Kemudian anda pastikan bahwa didunia ini tidak ada orang yang tidak ingin sukses kecuali dia telah kehilangan akal sehatnya (gila.red).

Pertanyaan berlanjut ke hal yang lain yaitu, coba tanyakan pada diri anda sendiri, apakah dalam hidup anda ingin hidup gagal? lalu ada tidak orang didunia ini yang ingin hidup gagal? Untuk menjawab hal ini perlu sedikit perenungan yang mendalam. Tapi yang pasti anda akan menemukan jawaban bahwa anda dalam hidup tidak ingin gagal, dan tidak ada orang didunia ini yang dalam hidupnya ingin gagal.

Kesimpulannya adalah sebenernya secara kodrati atau secara alamiah manusia itu punya jiwa untuk sukses hal itu terbukti dari yang pertama semua orang ingin sukses dan yang kedua tidak ada orang yang ingin gagal. Itu artinya bahwa sukses sebenernya bagi tiap orang bukan lagi suatu PILIHAN tapi sukses merupakan suatu KEHARUSAN. Jadi sangat aneh sekali kalau ada orang yang tidak ingin sukses, berarti dia telah berbohong pada hati nuraninya sendiri. Gimana dengan anda..sudahkah jujur dengan hati nurani anda??? SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

ANDA LUAR BIASA


Pertama anda membaca title ini anda pasti pasti mengira klo saya ketularan orang MLM. Kenapa asumsi ini ini bisa berkembang karena memang biasanya kata-kata ini sering kita dengar dari orang-orang mlm untuk mendapatkan down line nya. Terlepas dari siapa yang sering menggunakan kata-kata tersebut, tetapi pada kenyataannya anda memang sosok ang luar biasa. Hal ini bisa kita ketahui dari satu hal yaitu pada saat kita terlahir ke dunia ini. Kita sudah berjuang dengan 250 juta sel sperma yang lain. Kita yang terlahir ke dunia adalah sosok pemenang dari ratusan juta sel tersebut. Itu artinya pada saat kita terlahir ke dunia, kita telah menjadi sosok pemenang. Inilah yang harus dijadikan pegangan bagi kita untuk terus semangat untuk menjalani hidup. Anda juga dibekali dengan kepribadian yang antara satu dengan yang lain berbeda. Ditambah lagi anda dibekali kecerdasan yang antara satu dengan yang lainnya berbeda pula. Hal inilah yang menyebabkan konsep bahwa tiap pribadi itu unik. Jadi tidak ada alasan manusia mempunyai rasa inferior atau rendah diri. Dan tidak ada alasan manusia merasa iri dengan manusia yang lainnya. So gunakan kemampuan dan potensi kita untuk menjadikan diri kita menjadi pribadi yang menarik, sehingga hal itu bisa kita jadikan alat untuk meraih kesuksesan. SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

24 Mei 2007

ARTI DARI SEBUAH KEMENANGAN


Bagi pecinta sepak bola, pasti sudah tahu tentang hasil liga champion yang menempatkan AC MILAN sebagai juara piala champion untuk ketujuh kalinya. Tidak mudah bagi milan untuk bisa juara, banyak hal yang harus dilalui, banyak hal yang harus dilewati, dan banyak hal yang harus dilakukan untuk bisa menjadi pemenang. Inilah filosofi yang bisa kita pelajari dari permainan sepak bola. Bahwa untuk bisa menjadi seorang pemenang, tidak semudah membalikan telapak tangan, dan tidak bisa didapat hanya dengan berpangku tangan. Perlu perjuangan yang keras dan perlu pengorbanan yang lebih untuk bisa menjadikan diri kita menjadi sosok pemenang. Begitupun juga dalam hidup, kita tidak bisa begitu saja untuk bisa meraih sukses. Sukses sesuatu yang harus kita usahakan dan kita perjuangkan. dan sukses hanya milik orang-orang yang punya mental sebagai pemenang. Seseorang yang mampu bangkit dan bangkit lagi setelah terjatuh. Sehingga setelah itu dia siap bangun dan siap untuk melompat lebih tinggi. SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

23 Mei 2007

KARENA HIDUP UNTUK DIMENGERTI


Mungkin anda sering mengeluh dalam menghadapi setiap persoalan dalam hidup. Bahkan mungkin anda tidak jarang memaki kehidupan setiap menghadapi kesulitan. Hidup memang aneh, banyak hal yang kita tidak ketahui, dan banyak hal yang masih menjadi misteri. Mungkin hal inilah yang harus menjadi perhatian kita untuk selalu belajar dalam memaknai hidup. Karena saya yakin dalam hidup ada kehidupan, dan kehidupan itulah yang sudah mati bagi sebagian orang.

Padahal kalau kita bisa menghidupkan lagi kehidupan itu, maka yakinlah kalau kita akan benar-benar hidup, dan hidup kita tidak asal hidup-hidupan. Kebanyakan dari kita ingin selalu dimengerti dalam hidup, inlah yang membuat kita sering merasa resah, gusar dan rewel. Kita terlalu egois untuk memandang segala seuatu dari sudut pandang kita. Jarang sekali kita mencoba berpikir untuk bisa memahami segala sesuatu diluar logika kita. Sehingga inilah yang membuat kita sulit untuk menjadi manusia bijak. Padahal yakinlah bahwa apa yang kita pikirkan atau yakini tidak selamanya benar.

Oleh sebab itulah itulah manusia dituntut untuk terus belajar dari semenjak lahir sampai tua nanti. Sehingga dengan kita meniatkan hidup untuk belajar maka kita akan belajar tentang kehidupan. SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

16 Mei 2007

PILIHAN


Dalam hidup manusia dihadapkan dengan pilihan. Kenapa sebenarnya pilihan itu ada dan kenapa kita harus memilh??? Mungkin ini ada kaitannya dengan sesuatu yang kita sering bilang "opportunity". Ya itu karena dalam hidup kita sering dihadapkan dengan beberapa pilihan, dan kita dituntut untuk mengambil keputusan.

Dan yakinlah setiap pilihan pasti akan ada resikonya, disinilah kita harus cermat untuk bisa memilih resiko yang paling kecil dari setiap pilihan kita. Dan ketika kita mendapatkan sesuatupun, sebenarnya kita telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan sesuatu. Sehingga disini kita harus bijak, untuk mendapatkan sesuatu kesempatan yang lebih besar dan mengorbankan sesuatu yang lebih kecil. Itu sangat mungkin karena manusia di bekali akal, pikiran dan emosi untuk memilih suatu hal. Jadi gunakan potensi yang kita miliki untuk menentukan pilihan yang tepat, sehingga membuat kita menjadi manusia yang lebih bijak...Amien SALAM SUKSES!!!
Selengkapnya...

e-book motivasi gratiss