SOSOK PEMBELAJAR YANG SENANG BERMIMPI

17 November 2010

KESEMPATAN ITU MASIH ADA !!!

“Dalam bahasa Inggris kata kesempatan adalah opportunity, inisial huruf O di depan kata, bukannya tanpa makna, itulah kenapa dalam kata yesterday (kemarin) tidak terdapat huruf O, karena memang hari kemarin sudah berlalu, tak ada kesempatan lagi untuk dirubah, Berbeda dengan kata Today (sekarang/hari ini), terdapat 1 huruf O, itu karena kita punya 1 kesempatan untuk yang harus dimanfaatkan, dan jangan takut, dengan berapa besarnya kesalahan yang kita perbuat kemarin dan hari ini, bila kita punya hari esok (Tommorow), itu karena kita punya banyak O (opportunity) untuk merencanakan dan melakukan perubahan”

Kalimat bijak itu tak sengaja aku baca di bbm-ku, karena saat itu masih pagi buta, makanya aku tak sempat mencerna maknanya, karenanya aku berlalu ke kamar mandi untuk melakukan hajatku. Penasaran dengan maksud kalimat itu, aku coba baca kembali isi bbm dengan seksama. Akhirnya aku tersenyum simpul, setelah aku pahami maksudnya dan setelah tau siapa yang mengirimnya. Pesan itu sengaja dikirim oleh bos-ku, sebagai “sarapan pagi”, sebelum aku berangkat kerja. Maklum saja sebagai seorang sales, aku dituntun untuk terus memelihara api semangat itu agar tetap membara. Karena kesempatan akan terbuka lebar saat ini dan esok hari.

Dalam perjalanannya, aku pikir kalimat itu semakin kontektual dengan beberapa kejadian yang sering kita alami. Tak jarang kita tak bersemangat lagi, dan menyesali dengan apa yang sudah terjadi/apa yang sudah diperbuat. Seolah semuanya sirna gara-gara kita melakukan satu kesalahan dan kegagalan. Dunia seperti mau kiamat, matahari seakan tak akan terbit lagi, semua sinar pencerahan terhalangi oleh kesalahan yang sudah kita perbuat. Makanya tak heran ada diantara kita yang menyikapi kondisi ini dengan sikap putus asa dan penuh penyesalan.

Padahal kalau kita benturkan apa yang kita alami dengan kalimat di atas. Tak ada alasan kita untuk patah semangat dan putus asa. Ya…hari kemarin..hanya sebuah kenangan, tak ada yang bisa kita rubah, seperti pepatah “nasi sudah menjadi bubur”. Tanpa kita sadari, kita ternyata masih punya hari ini, artinya kita punya kesempatan untuk melakukan perbaikan dari kesalahan yang telah kita perbuat. Dan tentunya terakhir kita harus tetap optimis dan semangat, untuk menyambut hari esok, karena yakinlah, akan banyak kesempatan yang datang.

Penyesalan dan ratapan saja tak akan membantu menyelesaikan apa-apa. Justru jadikan kegagalan hari kemarin sebagai batu loncatan untuk melakukan perbaikan diri. Bahkan John C Maxwell (Pakar Kepemimpinan Dunia) pernah berpesan jangan takut dengan banyaknya kegagalan yang kita alami, dia berceloteh ‘tak peduli berapa banyak susu yang anda tumpahkan, yang penting anda masih mempunyai sapinya” artinya selagi kita masih punya semangat dan optimisme kita akan bisa tetap survive.

Dalam banyak hal, justru sering kita lihat, orang yang berhasil dan sukses. Orang yang sebelumnya banyak melakukan kesalahan dan kegagalan. Itu karena mereka mampu bangkit dari kesulitan itu. Seperti pepatah “nahkoda yang hebat, tidak akan lahir dari ombak yang tenang”. Artinya seseorang yang hebat dan menjadi pemenang adalah orang yang mampu mengatasi banyaknya kesulitan dan hambatan.

Satu hal yang penting dan tak boleh diabaikan adalah, ada kalanya semangat itu redup, bahkan padam, lalu bagaimana caranya agar itu menyala dan membara terus ? Salah satu caranya, yang coba saya resapi dari nasehatnya Pak Mario teguh “ jadikan diri anda bernilai pada orang-orang disekitar anda (orang yang kita cintai)”. Karena saat semangat kita mulai meredup, atau kita lagi dalam kondisi lemah….Maka merekalah yang akan menguatkan kita. Karena mungkin bagi dunia kita hanyalah seseorang, tapi bagi mereka, kitalah dunianya…..So bersemangatlah…..KESEMPATAN ITU MASIH ADA!!!

Selengkapnya...

07 Juni 2010

JADILAH PRIBADI YANG MUDAH BERTEMAN

Sudah sedari dulu memang manusia disebut sebagai mahluk sosial. Pribadi yang membutuhkan bantuan orang lain untuk mencukupi kebutuhannya. Jika kita runut mulai dari awal, pas ketika kecil dulu, untuk sampai bisa menjadi berjalan sendiri, kita perlu bantuan orang tua. Dari mulai belajar merangkak, belajar makan, belajar mandi orang tua-lah yang membantu kita melakukan aktivitas tersebut, sampai pada akhirnya kita bisa melakukannya sendiri.

Ketika kita beranjak dewasa, dimana kebutuhan kita semakin komplek, maka tambah banyak pula kita dipaksa untuk berinteraksi dengan orang lain. Mungkin saat kita kecil, kita hanya bergaul dengan teman kecil kita satu komplek atau tetangga rumah. Tetapi menginjak sekolah dasar, kita berteman dengan jumlah yang lebih banyak, dan dengan banyak karakter. Begitu seterusnya saat kita kuliah sampai kerja kita dihadapkan dengan pergaulan dengan orang-orang yang lebih majemuk dari mulai berbeda suku, agama, budaya, bahasa, bahkan negara. Semakin luas ruang lingkup kita, entah semakin tinggi jabatan atau banyaknya orang yang dilayani, semakin banyak pula kita harus mengerti dan memahami karakter orang-orang tersebut.

Kemampuan untuk bisa mudah bergaul dengan orang lain dan gampang mendapat teman, tidak serta merta turun dari langit sebagai sebuah bakat. Bahwa memang ada sebagian orang yang sejak kecil senang berbicara atau terlihat extrovert, itu tidak lantas menjadi penentu untuk bisa sukses dalam bergaul dan mempunyai banyak teman. Atau ada mungkin dari kita atau teman kita, yang sejak kecil sangat pendiam. Bicara hanya ketika ditanya, ngomong seperlunya, dan lebih banyak membisu. Lantas pertanyaannya apakah tipe orang model begitu bisa mudah bergaul dan mendapatkan banyak teman?

Sejatinya, yang namanya bergaul dan berteman pasti akan terjadi interaksi antara kita dengan orang lain. Dalam proses interaksi itu pasti ada komunikasi, baik verbal maupun non verbal. Komunikasi verbal erat kaitannya dengan ucapan, perkataan dan tutur bahasa yang kita gunakan, sedangkan non verbal berhubungan dengan bahasa tubuh dan gerak gerik tubuh kita saat komunikasi. Kecerdasan emosional menyebut itu sebagai keterampilan intrapersonal, keterampilan untuk membina hubungan baik dengan orang lain atau keterampilan yang digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Lalu artinya apa?…artinya adalah yang namanya mudah bergaul, agmpang berteman dan memiliki acceptabilitas yang tinggi, itu semua adalah keterampilan. Bagaimanapun sulitnya, yang namanya keterampilan pasti bisa dilatih. Konteknya dengan pernyataan di atas, orang yang pendiam sekalipun, bila terus berusaha berlatih dan membuka diri untuk bisa menerima orang lain, pasti akan bisa mudah juga mendapatkan teman. Kemampuan membina hubungan baik dengan orang akan semakin baik seiring dengan banyaknya orang yang kita temui dengan berbagai macam karakternya.

Mulai sekarang, jadilah pribadi menarik, yang kehadiran kita ditunggu oleh banyak orang lain. Pastikan ada sesuatu yang kurang kalau kita tidak bersama mereka, jadilah pribadi pembeda yang selalu membawa keceriaan dalam setiap pertemuan. Tunjukan kalau kehadiran kita bukan merupakan ancaman bagi mereka, tapi justru akan memberi manfaat dan keceriaan. Bukankah manusia terbaik juga yang banyak manfaatnya?

Berusahalah untuk menjadi pribadi yang menyenangkan. Pribadi yang senantiasa menyunggingkan senyum ketika bertemu. Ramah terhadap siapapun yang ditemui, hormat pada atasan dan yang lebih tua, pribadi yang asik untuk diajak untuk MKLL (Minum Kopi Lambat-Lambat), karena kalau tidak panas-panas pun orang lain akan cepat habiskan agar bisa meninggalkan kita.

Terakhir, saya percaya, bahwa dalam hidup, untuk bisa mencapai sukses. Pada dasarnya kita sedang menunggu untuk ditemukan orang lain. Karena kenyataannya, tidak jarang sebuah deal bisnis, dan kerjasama dalam usaha terjadi lewat pergaulan dan pertemanan yang sudah kita jalin. Tentu sembari kita menunggu untuk ditemukan oleh orang lain, kita juga tidak henti-hentinya mengasah kemampuan dan potensi apapun keterampilan dan profesi kita sekarang. Bersiap-siaplah untuk menjadi, karena ganjaran bagi orang yang sudah siap….ya menjadi (jadi). Semangat Sukses Selalu!!!
Selengkapnya...

e-book motivasi gratiss