Topik ini adalah topik yang cukup sering penulis ceritakan kepada orang lain, Penulis pribadi berpikir hal ini yang paling menarik untuk dibahas, mungkin hal ini dilandasi, karena penulis sendiri telah kehilangan salah satu orang tua yang jadi panutan selama ini. Sehingga ada motivasi yang besar untuk bisa membuat banyak hal.
Pembahasan ini dimulai dari pemikiran yang sangat mendalam untuk bisa menemukan jawaban atas pertanyaan, sudah sukseskan orang tua kita??? Pada dasarnya anak merupakan anugerah yang diberikan Alloh kepada manusia. Banyak sumber yang mengatakan bahwa manusia pada saat dilahirkan dalam keadaan polos, artinya polos disini tidak punya dosa, tidak punya pikiran dan tidak punya pemahaman. Dalam perjalannya orang tua-lah yang akan sering berhubungan dan akan mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk karakter pada diri anak.
Permasalahannya adalah bahwa banyak orang tua yang terjebak pada pemenuhan kebutuhan berupa fisik, baik itu sandang, pangan, ataupun papan. Jarang sekali orang tua yang mempersiapkan atau memenuhi kebutuhan anaknya yang berhubungan dengan non fisik, baik itu berupa mental, akhlak, budi pekerti, atau ajaran agama (spiritual). Sedikit sekali orang tua yang mempersiapkan anaknya untuk mempunyai mental dan karakter yang kuat, sehingga ketika dihadapkan dengan kesulitan hidup dan kegagalan, maka anak tersebut menjadi sosok yang kuat untuk bisa bangkit lagi melawan tantangan dalam hidup.
Malah banyak dari orang tua yang lebih sibuk mempersiapkan untuk pendidikan buat anak dengan ramai-ramai mendaftarkannya ke asuransi pendidikan, atau memasukan anaknya ke lembaga pendidikan yang favorit, mereka menyangka hal itu sudah cukup untuk bisa memnuhi kebutuhan masa depan anaknya. Tentunya saya pribadi menilai hal tersebut tidak salah, tapi disini saya ingin tekankan bahwa hal tersebut tidak akan cukup untuk mempersiapkan anak tersebut sukses dalam menghadapi hidup. Karena Ary Ginanjar pernah mengatakan sangat mudah sekali untuk mengajari seseorang untuk menghitung, merinci, menganalisis, tapi sangat sulit untuk bisa menerapkan nilai-nilai untuk dijadikan pijakan dalam menghadapi sesuatu.
Yang harus orang tua bayangkan adalah, bagaimana ketika saat ini juga dia tidak ada atau meninggalkan dunia ini. Apakah anak-anaknya bisa melanjutkan hidup, bagaimana kesiapan anak-anaknya dalam menghadapi perjuangan hidup. Yakinlah berapapun banyaknya materi itu pasti akan habis. Yang penting adalah bagaimana mereka bisa tetap survive dalam menjalani hidup. Atau lebih luhur lagi mengutip Lukman Hakim yang menanyakan hal itu kepada anaknya setelah bapak mati kalian akan menyembah siapa? Hal ini sangat penting, tapi penulis tidak akan membahasnya disini, karena kekurangan pemahaman terhadap hal tersebut, karena yang dibahas disini lebih berorientasi duniawi.
Mental, optimisme, semangat berjuang, karakter yang kuat menjadi penting untuk bisa menghadapi hal tersebut. Ini tidak mudah karena hal ini tidak bisa diwujudkan dalam seketika, melainkan harus ada proses yang panjang untuk membentuknya. Sehingga pada akhirnya saya berkesimpulan bahwa orang tua yang sukses adalah orang tua yang semasa hidupnya dia telah menyiapkan sebuah generasi yang jauh lebih HEBAT dan jauh lebih DAHSYAT (Guntur Quote). Sekarang pertanyaannya adalah, sudahkah anda mempersiapkan hal tersebut??? Bagi seorang anak, sudah kah anda menjadi pribadi yang kuat, sehingga orang tua anda pantas dikatakan menjadi orang tua yang sukses??? SALAM SUKSES!!!
Pembahasan ini dimulai dari pemikiran yang sangat mendalam untuk bisa menemukan jawaban atas pertanyaan, sudah sukseskan orang tua kita??? Pada dasarnya anak merupakan anugerah yang diberikan Alloh kepada manusia. Banyak sumber yang mengatakan bahwa manusia pada saat dilahirkan dalam keadaan polos, artinya polos disini tidak punya dosa, tidak punya pikiran dan tidak punya pemahaman. Dalam perjalannya orang tua-lah yang akan sering berhubungan dan akan mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk karakter pada diri anak.
Permasalahannya adalah bahwa banyak orang tua yang terjebak pada pemenuhan kebutuhan berupa fisik, baik itu sandang, pangan, ataupun papan. Jarang sekali orang tua yang mempersiapkan atau memenuhi kebutuhan anaknya yang berhubungan dengan non fisik, baik itu berupa mental, akhlak, budi pekerti, atau ajaran agama (spiritual). Sedikit sekali orang tua yang mempersiapkan anaknya untuk mempunyai mental dan karakter yang kuat, sehingga ketika dihadapkan dengan kesulitan hidup dan kegagalan, maka anak tersebut menjadi sosok yang kuat untuk bisa bangkit lagi melawan tantangan dalam hidup.
Malah banyak dari orang tua yang lebih sibuk mempersiapkan untuk pendidikan buat anak dengan ramai-ramai mendaftarkannya ke asuransi pendidikan, atau memasukan anaknya ke lembaga pendidikan yang favorit, mereka menyangka hal itu sudah cukup untuk bisa memnuhi kebutuhan masa depan anaknya. Tentunya saya pribadi menilai hal tersebut tidak salah, tapi disini saya ingin tekankan bahwa hal tersebut tidak akan cukup untuk mempersiapkan anak tersebut sukses dalam menghadapi hidup. Karena Ary Ginanjar pernah mengatakan sangat mudah sekali untuk mengajari seseorang untuk menghitung, merinci, menganalisis, tapi sangat sulit untuk bisa menerapkan nilai-nilai untuk dijadikan pijakan dalam menghadapi sesuatu.
Yang harus orang tua bayangkan adalah, bagaimana ketika saat ini juga dia tidak ada atau meninggalkan dunia ini. Apakah anak-anaknya bisa melanjutkan hidup, bagaimana kesiapan anak-anaknya dalam menghadapi perjuangan hidup. Yakinlah berapapun banyaknya materi itu pasti akan habis. Yang penting adalah bagaimana mereka bisa tetap survive dalam menjalani hidup. Atau lebih luhur lagi mengutip Lukman Hakim yang menanyakan hal itu kepada anaknya setelah bapak mati kalian akan menyembah siapa? Hal ini sangat penting, tapi penulis tidak akan membahasnya disini, karena kekurangan pemahaman terhadap hal tersebut, karena yang dibahas disini lebih berorientasi duniawi.
Mental, optimisme, semangat berjuang, karakter yang kuat menjadi penting untuk bisa menghadapi hal tersebut. Ini tidak mudah karena hal ini tidak bisa diwujudkan dalam seketika, melainkan harus ada proses yang panjang untuk membentuknya. Sehingga pada akhirnya saya berkesimpulan bahwa orang tua yang sukses adalah orang tua yang semasa hidupnya dia telah menyiapkan sebuah generasi yang jauh lebih HEBAT dan jauh lebih DAHSYAT (Guntur Quote). Sekarang pertanyaannya adalah, sudahkah anda mempersiapkan hal tersebut??? Bagi seorang anak, sudah kah anda menjadi pribadi yang kuat, sehingga orang tua anda pantas dikatakan menjadi orang tua yang sukses??? SALAM SUKSES!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar